Tuesday, May 16, 2006

Apa pantas berharap surga???????

Apa Pantas Berharap Surga?...Sholat dhuha cuma dua rakaat, qiyamullail (tahajjud)juga hanya dua rakaat,itu pun sambil terkantuk-kantuk.Sholat lima waktu?Sudah jarang di masjid, milih ayatnya yangpendek-pendek pula...Tanpa doa, dan segala macam puji untuk Allah,Dilipatlah sajadah yang belum lama tergelar itu.Lupa pula dengan sholat rawatib sebelum maupun sesudahshalat wajib.Satu lagi, semua di atas itu belum termasukcatatan:....."Kalau tidak terlambat" atau "Asal nggak bangunkesiangan".Dengan sholat model begini, apa pantas mengaku ahliibadah?Padahal Rasulullah dan para sahabat senantiasa mengisimalam-malamnya....dengan derai tangis memohon ampunan kepada Allah.Tak jarang kaki-kaki mereka bengkak oleh karenaterlalu lama berdiri dalam khusyuknya.Kalimat-kalimat pujian dan pinta tersusun indah serayaberharap ....Allah Yang Maha Mendengar mau mendengarkan keluhmereka.Ketika adzan berkumandang, segera para sahabatmeninggalkan semua aktivitas ....menuju sumber panggilan, ....kemudian waktu demi waktu mereka habiskan untukbersimpuh....di atas sajadah-sajadah penuh tetesan air mata.Baca Qur'an sesempatnya, tanpa memahami arti danmaknanya,apalagi meresapi hikmah yang terkandung di dalamnya.Ayat-ayat yang mengalir dari lidah ini tak sedikit punmembuat dada ini bergetar,padahal tanda-tanda orang beriman itu adalah .....ketika dibacakan ayat-ayat Allah maka tergetarlahhatinya.Hanya satu dua lembar ayat yang sempat dibaca sehari,itu pun tidak rutin.Kadang lupa, kadang sibuk, kadang malas.Yang begini ngaku beriman?Tidak sedikit dari sahabat Rasulullah yang menahannafas mereka ...untuk meredam getar yang menderu saat membacaayat-ayat Allah.Sesekali mereka terhenti, ......tak melanjutkanbacaannyaketika mencoba menggali makna terdalam ....dari sebaris kalimat Allah yang baru saja dibacanya.Tak jarang mereka hiasi mushaf di tangan mereka dengantetes air mata.Setiap tetes yang akan menjadi saksi di hadapan Allah....bahwa mereka jatuh karena lidah-lidah indah yangmelafazkan ayat-ayat Allah ...dengan pemahaman dan pengamalan tertinggi.Bersedekah jarang, begitu juga infak.Kalau pun ada, itu pun dipilih mata uang terkecil yangada di dompet.Syukur-syukur kalau ada receh.Berbuat baik terhadap sesama juga jarang,paling-paling kalau sedang ada kegiatan bakti sosial,yah hitung-hitung ikut meramaikan. Sudahlah jarangberamal, amal yang paling mudah pun masih pelit,senyum.Apa sih susahnya senyum?Kalau sudah seperti ini, apa pantas berharap Kebaikandan Kasih Allah?Rasulullah adalah manusia yang paling dirindui,senyum indahnya, tutur lembutnya, belai kasih danperhatiannya,juga pembelaannya bukan semata miliki Khadijah,Aisyah, dan istri-istri beliau yang lain.Juga bukan teruntuk Fatimah dan anak-anak Rasulullahlainnya.Ia senantiasa penuh kasih dan tulus terhadap semuayang dijumpainya, ...bahkan kepada musuhnya sekali pun.Ia juga mengajarkan para sahabat untuk berlombaberamal shaleh,berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya dansebaik-baiknya.Setiap hari ribut dengan tetangga. Kalau bukan sebelahkanan, ....ya tetangga sebelah kiri.Seringkali masalahnya cuma soal sepele dan remehtemeh,tapi permusuhan bisa berlangsung berhari-hari,kalau perlu ditambah sumpah tujuh turunan.Waktu demi waktu dihabiskan untuk menggunjingkan aibdan kejelekan saudara sendiri.Detik demi detik dada ini terus jengkel...setiap kali melihat keberhasilan orang dan berharaporang lain celaka ...atau mendapatkan bencana.Sudah sedemikian pekatkah hati yang tertanam dalamdada ini?Adakah pantas hati yang seperti ini bertemu denganAllah dan Rasulullah kelak?Wajah indah Allah dijanjikan akan diperlihatkan hanya....kepada orang-orang beriman yang masuk ke dalam surgaAllah kelak.Tentu saja mereka yang berkesempatan hanyalah parapemilik wajah indah pula.Tak inginkah kita menjadi bagian kelompok yangdicintai Allah itu?Lalu kenapa masih terus bermuka masam terhadap saudarasendiri?Dengan adik tidak akur, kepada kakak tidak hormat.Terhadap orang tua kurang ajar, sering membantah,sering membuat kesal hati mereka,apalah lagi mendoakan mereka, mungkin tidak pernah.Padahal mereka tak butuh apa pun ...selain sikap ramah penuh kasih dari anak-anak yangtelah mereka besarkan ...dengan segenap cinta.Cinta yang berhias peluh, air mata, juga darah.Orang-orang seperti kita ini, apa pantas berharapsurga Allah?Dari ridha orang tua lah, ridha Allah diraih.Kaki mulia ibu lah yang disebut-sebut tempat kitamerengkuh surga.Bukankah Rasulullah yang tak beribu memerintahkanuntuk berbakti kepada ibu,bahkan tiga kali beliau menyebut nama ibu sebelumkemudian nama Ayah?Bukankah seharusnya kita lebih bersyukur saat ......masih bisa mendapati tangan lembut untuk dikecup,kaki mulia tempat bersimpuh,dan wajah teduh yang teramat hangat dan menyejukkan?Karena begitu banyak orang-orang yang tak lagimendapatkan kesempatan itu.Ataukah harus menunggu Allah memanggil orang-orangterkasih itu...hingga kita baru merasa benar-benar membutuhkankehadiran mereka?Jangan tunggu penyesalan. .....Bagaimanakah sikap kita ketika bersimpuh di pangkuanorang tua ....ketika iedul Fitri yang baru berlalu ....???Apakah hari itu....hanya hari biasa yang dibiarkanberlalu tanpa makna.........???Apakah siang harinya....kita sudah mengantuk....danakhirnya tertidur lelap...?Apakah kita merasa sulit tuk meneteskan air mata...???atau bahkan kita menganggap cengeng......???sampai sekeras itukah hati kita....???Ya...Allah ....ya Rabb-ku......jangan Kau paling hatikami menjadi hati yg keras......,sehingga meneteskan air matapun susah.......merasa bersih......merasa suci....merasa tak bersalah......merasa tak butuh oranglain......merasa modernis.....dan visionis.........Padahal dibalik cermin masa depan yang kamibanggakan.....terlukis bayang hampa tanpa makna.....dan kebahagiaansemu penuh ragu.....Astaghfirullaah ......Yaa Allah...ampunilah segenapkhilaf kami. Amin

0 komentar: